Menyingkap Kemegahan Kawah Gunung Bromo dan Keindahan Panoramanya
Gunung Bromo adalah sebuah gunung berapi yang masih aktif, menjadi objek wisata utama dan favorit di Jawa Timur. Berada di empat wilayah Kabupaten yaitu : Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang. Memiliki ketinggian 2329 mdpl dan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Sebagai Objek Wisata Favorit, Gunung Bromo terkenal bukan hanya karena Sunrisenya saja, tentunya masih mempunyai keunikan dan daya tarik lain sehingga menjadikan Bromo banyak dikunjungi oleh wisatawan setiap tahunnya baik dari Nusantara hingga Mancanegara, keunikan dan daya tarik yang dimiliki oleh Gunung Bromo salah satunya adalah "Kawah Gunung Bromo".
Kawah Gunung Bromo
Kawah Bromo terbentuk dari letusan Gunung Tengger yang menjadi gunung tertinggi di Pulau Jawa pada masa itu, memiliki ketinggian 4000 mdpl dan dari letusan Gunung Tengger inilah terbentuknya Kawah Bromo." Kawah Bromo memiliki ketinggian 2.100 mdpl, memiliki garis tengah lebih kurang 800 meter dari utara ke selatan, serta 600 meter dari timur ke barat. Kawah Bromo memiliki daerah berbahaya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat Kawah Bromo ".
Gunung Bromo mempunyai keunikan yang tidak dimiliki oleh gunung lain di Indonesia, bentuknya bertautan antara lembah dan ngarai, terletak di tengah kawah Tengger dengan kaldera atau hamparan lautan pasir yang mengelilinginya seluas 10 kilometer persegi.
" Di tengah Kaldera yang luas inilah berdiri dengan gagahnya Gunung Bromo sebagai gunung berapi yang masih aktif sampai saat ini dengan kemegahan kawahnya yang selalu di rindukan oleh wisatawan untuk kembali datang berkunjung ke Gunung Bromo ".
Meletusnya Gunung Bromo
Gunung Bromo dari rentan waktu antara abad 20 dan 21, telah mengalami letusan sebanyak beberapa kali dengan interval waktu yang teratur yaitu 30 tahun. Gunung Bromo pernah meletus sangat dahsyat pada tahun 1974 sehingga memakan banyak korban, bahkan abu vulkaniknya hingga sampai ke mancanegara, Gunung Bromo terakhir meletus terjadi pada tahun 2016.Gunung Bromo juga sering mengalami erupsi dan menurut catatan sejarah, erupsi pertama terjadi di tahun 1775 sedangkan erupsi terakhir terjadi pada 19 Juli 2019 dengan tinggi kolom erupsi yang tidak teramati. Erupsi Gunung Bromo pada bulan Desember 2015 adalah erupsi terlama yang pernah terjadi sehingga membuat objek wisata Bromo sering mengalami buka tutup.
Menikmati Kawah Bromo
Bagi anda yang ingin melihat lebih dekat Kawah Bromo, di sisi gunung (pelataran) menuju puncak Kawah Bromo sudah disediakan 250 anak tangga dari beton untuk memudahkan wisatawan sampai ke puncak kawah Bromo. Sesampai di puncak Kawah Bromo anda akan menyaksikan kepulan asap belerang berwarna putih dari dalam dasar kawah (kepundan) yang menandakan bahwa gunung ini masih aktif dan bisa meletus kapan saja.
Dari Puncak Kawah Bromo wisatawan bisa pula mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru Kaldera Bromo , menyaksikan keindahan Panorama hamparan lautan pasir yang begitu luas dibatasi oleh dinding tebing yang sangat indah. Dari puncak Kawah Bromo ini juga, anda bisa merasakan sensasi seakan menyentuh Gunung Batok yang ada di sebelah kanan Gunung Bromo berdiri dengan kokohnya.
Perjalanan Menuju Kawah Gunung Bromo
Yang Paling utama Anda harus mempersiapkan fisik yang kuat untuk menuju ke kawah Bromo, karena harus berjalan melewati lautan pasir dengan cuaca yang panas apalagi pada siang hari. Sebelum berangkat anda harus membawa bekal air minum untuk di perjalanan agar tidak mengalami dehidrasi, anda bisa start dari rest area tempat parkir kendaraan, di area tersebut terdapat warung-warung yang berjejer di pinggir sepanjang kaldera Bromo, sedangkan jarak yang harus anda tempuh untuk sampai ke puncak kawah Bromo lebih kurang 2 kilometer.Jika tidak ingin capek untuk mencapai kawah Bromo anda masih bisa menyewa kuda dengan harga 100.000 hingga 150.000 pulang pergi dari rest area sampai ke bawah anak tangga di pelataran Kawah Bromo. Dengan menyewa kuda anda juga bisa berfoto sambil menunggangi kuda layaknya seorang koboi. Bila anda merasa mampu untuk berjalan kaki sampai ke kawah Bromo nikmati dan santai saja, apalagi sepanjang jalan anda masih bisa menikmati pemandangan kaldera Bromo sambil berfoto-foto dan jangan lupa untuk mampir di Pura Luhur Poten yang merupakan tempat peribadatan masyarakat suku Tengger.
Daya Tarik Panorama Kawah Gunung Bromo
Bukan hanya tentang kawahnya saja, Gunung Bromo oleh masyarakat suku Tengger di percaya sebagai Gunung Suci. Setiap setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini diadakan di sebuah pura yaitu Pura Luhur Poten yang berada di kaldera Gunung Bromo kemudian dilanjutkan ke puncak Kawah Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 pada bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa." Upacara Yadnya Kasada merupakan sebuah ritual yang dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur dan harapan agar dijauhkan dari malapetaka. Upacara ini dilakukan dengan melarung hasil bumi dan ternak ke dalam kawah Gunung Bromo. Dalam perkembangannya, upacara ini menjadi salah satu Hari Raya bagi umat Hindu Suku Tengger ".
Upacara Yadnya Kasada ini tidak hanya diikuti oleh penganut Agama Hindu Dharma yang ada di empat kabupaten yaitu Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang saja juga dari Pulau Bali dan seluruh Indonesia, bahkan para wisatawan yang sedang berkunjung ke Bromo sangat antusias mengikuti ritual upacara ini setiap kali diadakan. Selama masa pandemi Upacara ini hanya diikuti oleh masyarakat suku Tengger saja dan tertutup untuk umum.
Akses menuju ke Kawah Gunung Bromo
1. Arah PasuruanJalur pertama adalah melalui pintu barat dari arah Pasuruan. Masuk dari Desa Tosari menuju kaldera Bromo atau lautan pasir . Namun medannya tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat biasa, karena jalurnya berupa turunan dan tanjakan curam. Untuk menuju lautan pasir, anda harus menyewa mobil jeep atau "Jeep Bromo" sebutan familiar dikalangan wisatawan yang dikelola oleh agen wisata. Atau bisa juga berjalan kaki (trekking) kalau punya banyak waktu dan kondisi tubuh dalam keadaan fit.
2. Arah Probolinggo
Jalur kedua melalui pintu utara dari arah sebelum masuk Probolinggo lewat Tongas menuju desa Cemoro Lawang. Sebelum turun menuju ke kaldera Bromo medannya disini tidaklah terlalu berat dikarenakan lerengnya tidaklah terlalu curam dilalui oleh kendaraan, bahkan kendaraan roda dua seperti sepeda motor dapat melalui jalur ini.
3. Arah Malang
Jalur ketiga adalah melalui Kota Batu / Malang masuk melalui Tumpang - Gubugklakah - Jemplang - Savana Bromo - Kawah Bromo. Melewati jalur ini anda akan disuguhi oleh hutan rimbun nan hijau dan sangat indah untuk dinikmati di pagi hari. Bila lurus ke arah selatan memasuki desa Ranu Pane (arah ke Gunung Semeru) dan arah utara memasuki lautan pasir Bromo yang berada di punggung selatan Gunung Bromo.
4. Lautan Pasir
Jalur terakhir adalah mengitari Gunung Bromo melewati lautan pasir selama lebih kurang 3 jam perjalanan. Jalurnya tidak curam dan dapat dilalui oleh sepeda motor, namun sangat jarang dilewati karena tidak ada tempat untuk persinggahan maupun rumah penduduk. Tetapi melewati jalur ini sangat mengasyikkan karena anda akan di suguhi padang rumput savana dan bunga yang sangat luas di balik Gunung Bromo. Sebaiknya anda jangan melewati jalur ini pada saat malam hari dan cuaca sedang berkabut.
Spot Sunrise Wisata Gunung Bromo
Waktu Yang Tepat Wisata ke Bromo
" Musim kemarau adalah Waktu yang ideal, karena pada saat itu cuaca sangat cerah dan anda akan lebih leluasa melihat keindahan Panorama Bromo dari semua destinasi yang ada di Bromo seperti : Kawah Bromo, Pura Luhur Poten, Pasir Berbisik, Savana dan Bukit Teletubbies "Jika anda merencanakan liburan ke Gunung Bromo yang nyaman dan santai sebaiknya jangan pada saat Weekend, Liburan sekolah, Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Karena pada saat itu wisatawan yang berkunjung sedang ramai dan sangat padat sehingga akan mengganggu aktivitas wisata anda, belum lagi seandainya anda mengajak Anak-anak dan Balita tentunya akan sangat mengganggu sekali dan membuatnya tidak nyaman untuk beraktivitas menikmati liburannya di Bromo.
Waktu yang Tepat liburan ke Bromo adalah pada hari biasa/hari kerja (weekday), karena pada hari itu suasana wisatawan yang berkunjung benar-benar sepi dan membuat anda lebih leluasa, nyaman dan santai benar-benar dapat menikmati suasana liburan anda selama di Bromo.
Komentar
Posting Komentar